Tips Menulis Jelas dan Memenuhi Sasaran


Tulisan ini diambil dari berbagai sumber, review dari kegiatan diklat jurnalistik beberapa waktu yang lalu ketika memberikan materi di acara Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Bogor.
Dibawah ini tips bagaimana caranya menulis jelas dan memenuhi sasaran dalam membuat berita ataupun artikel yang akan kita publikasikan. Sengaja di potong dalam poin2 tertentu biar lebih efisien. Check this out...

Berita haruslah sesuatu yang baru, luar biasa, aneh, menarik dan hebat. Berita harus lengkap memenuhi unsur 3 Apa dan 3 Mana (apa, siapa, mengapa dan dimana, bilamana, bagaimana).

Setelah semuah bahan yang diperlukan untuk menulis berita atau laporan terkumpul, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana menyajikan bahan-bahan itu supaya menarik perhatian pembaca. Ingatlah: menyampaikan pesan lewat tulisan lebih sukar dari pada melalui lisan.

Anda menulis guna menyampaikan fakta atau fikiran untuk memberi petunjuk, informasi, memerintah, menghibur atau membujuk. Jika kalimat anda tidak jelas, pembaca tidak punya kesempatan bertanya. Anda juga tak punya kesempatan menjelaskannya.


Tulisan yang jelas mencerminkan cara berpikir yang jelas. Jika anda sendiri bingung, kurang mengerti masalah yang akan ditulis, maka pembaca akan lebih bingung, lebih tidak mengerti dari anda sendiri.

Karena itu pelajarilah masalahnya, barulah mulai menulis. Sebaiknya anda kenali, kepada siapa tulisan anda tujukan. Tulislah untuk mereka, dengan bahasa mereka, dengan bahasa yang dapat mereka pahami.

Penggunaan bahasa yang dirasakan asing hanya akan menimbulkan kesalahpahaman. Sukar dinikmati, dan menjengkelkan.

Jelaskan pokok soal pada alenia pertama.
Pedomannya: pikat dulu minat pembaca, lanjutkan dengan fakta yang menarik dan mengesankan, akhiri dengan sesuatu yang anda inginkan terus diingat dengan pembaca.

Alinea pertama suatu berita disebut lead atau teras berita atau intro. Lead haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga segi terpenting berada diteras berita, dan pembaca segera terpikat untuk membaca lebih lanjut. Jangan membosankan pembaca dengan intro yang bertele-tele.

Pedoman: Sebelum menulis, pusatkan dulu pikiran untuk menyaring catatan dan ingatan secara sistematis.

Maksudnya untuk menemukan segi atau bahan terpenting dari masalah atau kejadian yang akan anda laporkan. Lalu rumuskanlah segi terpenting itu menjadi teras berita yang ringkas dan jelas.

Selesai dengan teras berita, mulailah rumuskan alenia kedua. Kalau bukan untuk meyelesaikan teras berita, haruslah berisi segi terpenting berikutnya.

Selanjutnya alinea ketiga berita segi terpenting ketiga berikutnya. Begitu seterusnya sehingga alinea terakhir merupakan segi yang paling tidak penting dalam berita itu.

Perhatikan haruslah selalu diusahakan untuk membuat alinea pendek-pendek saja. Berisi satu atau dua (mungkin maksimal 3) kalimat yang juga pendek-pendek. Tiap alinea merupakan satu blok yang berdiri sendiri.

Pisahkan dulu satu ide atau gagasan yang panjang dalam 2 atau 3 ide perbagian. Lalu tiap ide atau bagian dirumuskan kedalam alinea sendiri-sendiri. Jangan diropel dalam satu alinea yang panjang dan ruwet.

Cara penyajian dengan alinea-alinea pendek banyak membantu memudahkan komunikasi, memudahkan masuknya ide kedalam pikiran pembaca.

Alinea pendek juga ada hubungannya dengan tipografi. Memberi kesan terang dan lapang. Secara psikologis memberikan kesan santai.
Ingat, satu ide adalah satu kalimat. Gunakan kalimat pendek. Seberapa pendek ? cukup kalau ada subyek, predikat dan obyek. Hindari kalimat beranak cucu. Dengan kalimat pendek pembaca akan dengan mudah menangkap maksudnya.

Gunakan tanda baca dengan tepat. Titik (.), koma (,), tanda seru (!), tanda tanya (?) dan sebagainya.

Gunakan kata-kata konkret dan khas. Jangan abstrak.
Buatlah pembaca asyik dengan membaca berita atau laporan anda. Jangan anda berasyik-asyik sendiri. Kejadian atau persoalan didunia ini sedemikian banyaknya yang disajikan pada pembaca. Karena itu rumuskannlah laporan anda secara ketat.

Penulisan yang ketat dapat dicapai dengan prosedur:
Pilihlah dari catatan anda hal-hal yang penting saja. Masalah yang tak ada kaitannya dengan topik pilihan anda, coret!

Kelompokkan fakta atau data yang erat kaitannya satu dengan yang lain, lalu susunlah dalam urutan yang logis.

Rumuskanlah yang penting-penting itu seringkas-ringkasnya
Bertindaklah akurat dan teliti
Kebanyakan pembaca menaruh kepercayaan terhadap apa yang dibacanya. Maka kalau sekali ia dapati ketidakcocokan, ketidaksesuaian pada berita dengan kebenaran yang diketahuinya, pembaca akan marah besar.

Sikap akurat dalam berita bisa berarti:
• Fakta harus dicatat atau disertakan atau dirumuskan sehingga betul-betul cocok dengan kenyataan.
• Tulislah nama-nama sesuai dengan ejaan siempunya nama. Jangan diubah hanya karena anda merasa nama itu janggal.
• Kutipan-kutipan ucapan harus sesuai benar dengan ucapan aslinya.
• Angka-angka dan jumlah harus klop.
• Dalam hal merumuskan kembali ucapan orang, jaga jangan sampai perumusan itu menyimpang dari maksud si pembicara.

Tidak banyak orang yang bisa menulis tanpa kesalahan. Karena itu diperlukan editing atau penyuntingan, kalau perlu menyusunnya kembali. Tidak ada wartawan yang sedemikian hebat sehingga tulisannya tidak perlu dibaca ulang, kemudian disunting.
Ketika anda baca ulang dan menemukan kejanggalan, janggan enggan mencoret, karena hal yang sama juga akan dilakukan redaktur. Ini sekaligus melatih diri sendiri untuk menulis lebih baik, Lebih baik, dan lebih baik diwaktu-waktu mendatang.

Setelah langkah itu, tanyalah pada diri sendiri, apakah anda cukup mengerti dan merasa nyaman membaca berita atau laporan itu. Tempatkan diri anda pada posisi pembaca.

Pedoman: laporan atau berita harus gamblang untuk semua.
Pedoman ini berkaitan dengan sifat surat kabar atau media massa yang menjangkau puluhan atau ratusan ribu orang dengan berbagai tingkatan pengetahuan dan tingkat pendidika. Dengan pemahaman ini, usahakanlah laporan bisa gamblang bagi semua.
Dalam praktek, tidak semua bahan bisa ditulis sedemikian bagus sehingga bisa gamblang bagi semua dari professor sampai yang asor.

Ada masalah tertentu yang hanya bisa menjadi perhatian golongan pembaca tertentu pula. Maka penulisan harus disesuaikan dengan kalangan tertentu pula. Untuk itu penulis berita atau laporan harus mempunyai sense of audience. Selalu mana laporan atau berita itu ditujukan.
.
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment