Untuk Dia; Refleksi Ku Tentang Kita

Berada dalam kebisingan orang yang lalu lalang ternyata tetap tidak bisa menghilangkan kenyataan bahwa, ada banyak hal yang sedang mengurita didalam dada ini, seolah-olah saling berkejaran berlomba memaksa keluar dari dalam dada. Bahkan dengan keras petasan yang saling barsahutan, aku masih tetap merasa dalam kekosongan yang sangat, astaghfirullah…

Ya, tepat dipenguhujung tahun 2010, aku dipaksa oleh waktu untuk tunduk pada kuasanya. Mengikhlaskan orang yang disayang pergi entah kemana, dan entah dengan alasan apa. Merelakan semua pengorbanan rasa demi kebahagiaan nya, meskipun berat untuk menjalaninya.

Mungkin benar kata pepatah “sometimes life doesn’t in our way” kita bisa berencana, memimpikan sesuatu yang sangat berharga dengan berbagai planning untuk masa depan, tapi pada akhirnya tetap saja Tuhan yang menentukan garisnya harus seperti apa. Ya inilah hidup dan inilah kenyataan.

Mengenalmu adalah episode terindah dalam hidupku, banyak makna hidup yang kupelajari dari gerakmu, dari tuturmu, dari semua yang ada padamu. Denganmu aku kembali belajar menyayangi seseorang, belajar membuka hati, meski awalnya terlampau sulit untuk mencobanya. Denganmu jua aku belajar berbagi kebahagian, kesusahan, belajar tumbuh menjadi dewasa dengan merancang masa depan yang meyakinkan untuk kita.

Tapi, mengenalmu juga menjadi bagian tersulit yang harus kujalani, bagian yang sangat menyakitkan, justeru ketika banyak harap dan mimpi yang kupunya ada padamu. Memang terlalu banyak hal yang tak kuketahui kebenarannya, tapi aku selalu bertahan untuk memperbaikinya. Satu hal yang membuatku bertahan adalah karena aku benar menyayangimu dan ingin membuktikan tantanganmu dulu sewaktu pertama kali kita bersama, “yah, kita liahat saja sejauh mana hubungan ini bisa berlanjut” itu katamu dulu.

Semua sudah terjadi, tak ada yang perlu disesali, karena disesalipun hanya akan menambah luka dihati semakin jadi. Anggap saja lah ini sebagai sebuah proses pembelajaran hidup juga sebagai ujian dari yang kuasa. Biarkan yang terjadi menjadi masa lalu yang sudah tersusun sempurna, menjadi paraghraf narasi hidupku, sekarang waktunya bendiri dan bangkit untuk kembali bermimpi, menyusun asa yang semula berserakan lalu meraihnya dengan pasti. Tahun baru dengan harapan baru, semoga aku bisa berdamai dengan semua yg sudah terjadi dan memulai langkah kembali menuju masa depan. Amien,
The truth is, there's no better time to be happy than right now. If not now, when?
Previous
Next Post »

1 comments:

Click here for comments
Thursday, April 07, 2011 ×

*_* Baru baca yang ini. #romantis .. T_T jadi kangen seseorang

Selamat ara Keren dapat PERTAMAX...! Silahkan antri di pom terdekat heheheh...
Balas
avatar
admin
Post a Comment
Thanks for your comment