Se-pe-minuman teh itu
Aku lihat ombak bibirmu mempermainkan rasa inginku
Nakalku mencoba merayu, namun hanya berputar dalam kalbu
Ku lihat alismu menari liar memayungi bola mata yang binar
Yang terkadang bergetar aku terbenturnya…
Raut muka yang sama tak jauh, rambut yang tak bisa aku bantah itulah…
Walau hati gagal mendesak jari, tanganku sentuhan dalam bayangan
Siapa yang mencipta ini ? Siapa yang membuat ini ?
Kau tak jauh berubah, seperti kau yang selalu membantah
Yang selalu sulit sependapat
Tapi aku tak hiraukan itu, ucapku terus saja berlalu
Kita berpacu dalam keakuan, meski kemudian sang waktu menyindir
Sudahlah katanya…
Namun meski tertelan, Ku muntahkan saja sembari ku tutup telinga
Jangan ajari aku… Sombongku mencuat
Namun tenggelam juga…
Catatan usang yang terus berulang
Aku lihat ombak bibirmu mempermainkan rasa inginku
Nakalku mencoba merayu, namun hanya berputar dalam kalbu
Ku lihat alismu menari liar memayungi bola mata yang binar
Yang terkadang bergetar aku terbenturnya…
Raut muka yang sama tak jauh, rambut yang tak bisa aku bantah itulah…
Walau hati gagal mendesak jari, tanganku sentuhan dalam bayangan
Siapa yang mencipta ini ? Siapa yang membuat ini ?
Kau tak jauh berubah, seperti kau yang selalu membantah
Yang selalu sulit sependapat
Tapi aku tak hiraukan itu, ucapku terus saja berlalu
Kita berpacu dalam keakuan, meski kemudian sang waktu menyindir
Sudahlah katanya…
Namun meski tertelan, Ku muntahkan saja sembari ku tutup telinga
Jangan ajari aku… Sombongku mencuat
Namun tenggelam juga…
Catatan usang yang terus berulang